menurut kalian gimana tampilan blog ini

jam

Popular Posts

Poll

Diberdayakan oleh Blogger.

suksesi tumbuhan

Minggu, 28 November 2010

Mengamati suatu lahan yang di biarkan maka dari tahun ke tahun dapat melihat adanya perubahan mula-mula lahan yang kosong di tumbuhi lumut dan rumput, kemudian semak,perdu, dan terkhir pohon. Jika lahan itu luas maka setelah sekian puluh tahun lahan tersebut dapat berubah menjadi hutan.

Komposisi spesies dalam komunitas akan bervariasi sepanjang waktu dibeberapa spesies keimpahannya menurun, sedangkan yang lain meningkat. Beberapa perubahan mungkin hanya merupakan fluktuasi lokal yang kecil sifatnya, sehingga tidak memberikan arti yag penting. Perubahan lainnya mungkin sangat besar atau kuat sehingga mempenngaruhi sistem secara keseluruhan. Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah secara tertatur disebut dengan suksesi, dan suksesijuga bisa diartikansebagai perubahan yang langsung dalam komposisi komunitas dan asosiasi biologis serta sifat-sifat ekosistem.

Kajian perubahan ekosistem dan stabilitasnya memrlukan perhatian yang tidak sedehana, ini meliputi aspek-aspek yang sangat luas seperti siklus materi atau nutrisi, produktivtas, konsep energi, kaitannya dengan masalah pertanian dan juga dengan masalah konservasi. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut dengan klimaks. Dalam kondisi ini sering dikatakan bahwa sebuah ekosistem dalam kondisi meostasis, sebuah kondisi dimana ekosistem dapat mempertahankan kestabilan internalnya sebagai respon yang koordinasi dari komponen penyusun sub-sub sistem terhadap tiap rangsangan yang cenderung mengganggu kondisi normal komunitas.

konsep suksesi ( Relay Floristic )

Konsep ini mendasarkan suksesi pada sistem perubahan komunitas yang teratur secara hierarki yaitu terjadi perubahan gradual menuju staus klimaks. Ide klasik dari suksesi diterangkan secara detail oleh clement yang mengembangkan teori suksesi tumbuhan dan perkembangan komunitas yang disebut hipotesis monoklimaks. Menurut clements komunitas biotik merupakan superorganisme yang sangat terintegrasi yang berkembang dengan proses suksesi menuju satu titik akhir di area manapun yang disebut klimaks. Spesies tumbuhan pada fase pioner akan mengubah lingkungan sehingga lingkungan tersebut sesuai untuk spesies-spesies ang lainnya, siklus ini terjadi secara terus menerus sehingga status klimaks tercapai.

Menurut pendapat ini suksesi terbalik tidaklah mungkin kecuali jika ada gangguan. Asumsi pertama dari teori ini menyatakan bahwa pergantian satu spesies dengan yang lainya disebabkan pada masing-masing tahapan dalam hidupnya, spesies-spesies tersebut mengubah lingkungan sehingga lingkngan yang ditempati menjadi kurang sesuai untuk dirinya dan lebih sesuai untuk yang lain.

Iklim merupakan faktor penentu dalam proses menuju klimaks. Adakalanya vegetasi terhalang untuk mencapai klimaks karena beberapa faktor selain iklim, misalnya ada perubahan tipe tanah, dipakai untuk penggembalaan hewan, terbakar, dan lain-lain. Dengan demikian, vegetasi dalam tahap perkembangan yang tidak sempurna ( tahap sebelum klimaks yang sebenarnya ), baik oleh faktor alam atau buatan. Keadaan ini disebut subklimaks. Komunitas tanaman subklimaks akan cenderung untuk mencapai klimaks sebenarnya jika faktor-faktor penghalang atau penghambat di hilangkan.

proses suksesi

Clements (1974) membedakan 6 sub komponen dalam proses suksesi yaitu:

1. Nudasi : terbukanya lahan, bersih dari vegetasi

2. Migrasi : tersebarnya biji

3. Eksesis : proses perkecambahan, pertumbuhan dan reproduksi

4. Kompetisi : adanya pergantian spesies

5. Reaksi : perubahan habitat karena aktivitas spesies

6. Klimaks : komunitas stabil

Suksesi merupakan proses yang menyeluruh dan kompleks dengan adanya permulaan, perkembangan dan akhirnya mencapai kestabilan pada fase klimaks. Klimaks merupakan fase kematangan yang final, stabil memelihara diri dan berproduksi sendiri dari suatu perkembangan vegetasi dalam suatu iklim.

Beberapa ahli mengatakan bahwa proses suksesi selalu progresif artinya selalu mengalami kemajuan, sehingga membawa pengertian ke dua hal:

1. Pergantian progresif pada kondisi tanah (habitat) yang biasanya pergantian itu dari habitat yang ekstrim ke optimum untuk pertumbuhan vegetasi.

2. Pergantian progresif dalam bentuk pertumbuhan (life form).

Namun demikian perubahan-perubahan vegetasi tersebut bisa mencakup hilangnya jenis-jenis tertentu dan dapat pula suatu penurunan kompleksitas struktural sebagai akibat dari degradasi setempat. Keadaan seperti itu mungkin saja terjadi misalnya hilangnya mineral dalam tanah. Perubahan vegetasi seperti itu dapat dikatakan sebagai suksesi retrogresif atau regresi (suksesi yang mengalami kemunduran).

Tahapan – tahapan suksesi

Proses suksesi dapat terjadi melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :

Kolonisasi
Tahap awal dari suksesi adalah kolonisasi,selama tahap tersebut habitat yang kosong dipenuhi oleh oragisme – organisme. Kolonisasi ini memerlukan : pertama, bahwa organisme tersebut sampai dilokasi dan kedua, organisme tersebut menjadi mantap disana. Kemampuan organisme untuk sampai pada suatu tempat tergantung pada kemampuan dispersal individu tersebut dan isolasi yang ada pada daerah tersebut.

Modifikasi tempat
Dari tahap kolonisasi, organisme – organisme yang berdiam didaerah itu akan mengubah sifat – sifat tempat tersebut. Koloni awal dari suksesi primer pada daerah terestial biasanya adalah mikroorganisme – mikroorganisme tanah seperti misalnya lichens (lumut kerak) yang meruakan kolonis permulaan dari bebatuan vulkanik. Organisme ini akan mempengaruhi sifat – sifat batuan yang didiami.Merupakan pengubahan sifat-sifat tempat (habitat) yang dilakukan oleh koloni makhluk hidup.

variabilitas ruang

Tahap brikut dari modifikasi ruang adalah peningkatan variablitas ruang(spasial) habitat. Contohnya adalah Dryas drummndii adalah tanaman pembentuk hutan yang terpentingpada suksesi awal di Alaska. Tumbuhan ini menghasilkan gradient sifat tanah. Bahan organik tanah brvriasi pada bagian tengah hutandan pada bagian tepi hutan.

Penutupan vegetasi ummnya berpengaruh pada perbaikan temperature, cahaya dan evaporasi. Oleh karena transpirasi hutan akan cenderung menciptakan kelembapan internal yang tinggi, kehilangan air dari organisme yang ada dihutan mungkin akan berkurang. Temperature udara akan lebih rendah dalam tegakan suksesi suksesi yang lebih tua.

Konsep Klimaks

Teori tradisional menyatakan bahwa suksesi ekologi mengarah pada suatu komunitas akhir yang stabil yaitu klimaks. Pada klimaks ini mempunyai sifat – sifat tertentu, dan yang penting adalah :

a. Fase kimaks merupakan sistem yang stabil dalam keseimbangan antara lingkungan biologi dengan non-biologi

b. Komposisi jenis pada fase klimaks relatif tetap atau tidak berubah

c. Pada fase klimaks tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dai materi organik, sehingga tidak ada perubahan yang berarti

d. Fase klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri

Ada tiga pemikiran mengenai status klimaks, yaitu :

1. monoklimaks (pemikiran clement), pada setiap wilayah iklim hanya akan ada satu komunitas klimaks hasil dari perkembangan komunitas. Iklim merupakan faktor penentu kondisi kearah status klimaks.

2. poliklimaks (pemikiran Transley), pada suatu wilayah klimaks dapat terjadi beberapa komunitas klimaks. Kelembaban tanah, unsur hara tanah aktivitas hewan, dan faktor lain yang dapat menjadi penentu kondisi kearah status klimaks.

3. polaklimaks (pemikiran Whittaker), komunitas alamiah teradaptasi pada seluruh pola faktor lingkungan, termasuk iklim, kelembaban tanah, unsur hara tanah, aktivitas hewan. Hipotesis ini menyatakan bahwa status klimaks merupakan suatu rangkaian menyatu dari tipe klimaks yang berbeda dan bertahap sesuai gradien ligkungan.

Macam-Macam Suksesi

Suksesi primer
Suksesi primer terjadi jika komunitas asal terganggu secara total sehingga kemudian membentuk komunitas baru. Proses suksesi primer dapat dimulai pada permukaan lapisan batuan, Pasir, dan Perairan tergenang. Permukaan bantuan yang “Telanjang” bukanlah tempat yang nyaman untuk dijadikan tempat tinggal suatu mahkluk hidup. Meskipun tempat tersebut sangat tidak nyaman, tetapi ada kelompok makhluk hidup tertentu yang mampu bertahan hidup. Kelompok makhluk hidup tertentu disebut komunitas pionir dan Adapun yang termaksud mahkluk hidup pionir antara lain adalah liken, ganggang, bakteri dan jamur.

Pertumbuhan liken sangat lambat dalam ekosistem sederhana itu, liken berperan sebagai produser sehingga mengundang berbagai makhluk hidup kecil lainnya, untuk hidup ditempat tersebut. Selanjutnya, bahan – bahan pembentuk tanah menyatu membentuk lapisan tipis tanah sehingga dapat mendukung keberadaan jamur, beberapa jenis cacing, Insekta,Protozoa dan beberapa jenis tumbuhan kecil misalnya rumput). Tiap jenis dalam komunitas mini tersebut akan melangsungkan proses reproduksi, metabolisme, pertumbuhan, dan beberapa diantaranya mengalami kematian yang akan menambah materi organik untuk proses pembentukan tanah. Pada tahap demikian komunitas liken akan hilang dan digantikan oleh komunitas tumbuhan kecil yang hidup musiman (Perenial).

Komunitas rumput perenial tidak akan lama bertahan. Komunitas tersebut akan digantikan oleh semak dan secara bergiliran akan digantikan lagi oleh pohon yang membutuhkan lebih banyak sinar matahari. Pada saat komunitas didominasi oleh pohon yang suka ditempat terbuka, biasanya dilapisan bawah akan tumbuh bibit / anakan pohon yang tahan naungan. Pada akhirnya, pohon yang tahan naungan tersebut tumbuh melebihi tinggi pohon yang suka sinar dengan pertambahan jumlah anakan pohon yang juga lebih banyak. Akibatnya, komunitas pohon yangsuka sinar matahari akan tergantikan oleh komunitas pohon tahan naungan. Komunitas terakhir ini biasayanya relatif stabil, tahan lama, jenis makhluk hidupnya lebih banyak dan lebih kompleks, dan di dalamnya berlangsung berbagai interaksi antar anggota komunitas. Komunitas demikian disebut komunitas klimaks.

Komunitas klimaks merupakan akhir dari serangkaian proses seksesi. Artinya, komunitas demikian dapat dicapai setelah melalui beberapa tahap suksesi. Tiap-tiap tahap suksesi tersebut disebut tahap suksesional, sedangkan seluruh rangkaian tahapan suksesi dikenal dengan istilah sere. Beberapa ciri komunitas klimaks antara lain adalah sebagai berikut.

a) Mampu menyokong kehidupan seluruh spesies yang hidup di dalamnya.

b) Mengandung lebih banyak makhluk hidup dan macam – macam bentuk interaksi
gangguan alam

lahan gundul ----- lumut kerak + alga ----- lumut paku-pakuan ----- rumput ----- perdu (belukar) ------ Pohon (hutan kayu komunitas klimaks.)

Suksesi Sekunder

Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya. Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal, tetapi tidak dari komunitas pionir.

Gangguan yang menyebabkan terjadinya suksesi sekunder dapat berasal dari peristiwa alami misalnya angin topan, erosi, banjir, kebakaran hutan. Gangguan yang disebabkan oleh kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan. Laju proses suksesi sangat beragam, tergantung kondisi lingkungan. Proses suksesi pada daerah hangat, lembab dan subur dapat berlangsung selama seratus tahun.Proses seksusi tidak hanya terjadi didaratan. Proses tersebut juga terjadi di perairan sehingga ada tumbuhan, proses seksusi juga terjadi pada mahkluk hidup lainnya. Suksesi pada hewan terjadi beriringan dengan proses suksesi pada tumbuhan.

Kecepatan suksesi ekosistem dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya, yaitu :

luas komunitas asal ang rusak karena gangguan
jenis tumbuhan yang terdapat disekitar daerah yang terganggu
kehadiran pemancar biji benih
iklim, terutama arah dan kcepatan angin yang membantu menyebarkan biji, spora, dan benih sera curah hujan
macam – macam substrat baru yang terbentuk
sifat – sifat jenis tumbuhan yang ada disekitar tempat terjadinya suksesi
Read Post | komentar
 
© Copyright Stop! Global Warming 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all